Bahrul Ulum SE ketua KNPI Kecamatan Jayanti kabupaten Tangerang
Tangerang,|suarabantenpost.com
kegiatan proyek jalan sistem paving Blok di 3 titik wilayah Desa Cikande dan Desa Jayanti membuat geram ketua KNPI Bahrul Ulum pasalnya tidak sesuai dengan juklak dan juknis yang menjadi pedoman kegiatan tersebut. Selasa 06/09/22.
Hal yang menjadi keluhan ketua KNPI salah satunya tidak terpasangnya papan proyek, uskup untuk penahanan kastin/paving segitiga gunanya untuk mengkunci paving blok agar tampak rapih dan kuat dan kurang maksimal ketebalan pemberian abu batu/Skreening.
"Proyek pemasangan paving blok di 3 lokasi wilayah Kecamatan Jayanti kabupaten Tangerang saya tidak melihat papan informasi/papan proyek, paving uskup tidak ada pada pemasangan paving blok, pemberian abu batu atau Skreening tipis asal-asalan saja dan jenis Paving Blok nya juga KW mudah rapuh, lalu bagaimana fisik tersebut akan kuat dan tahan lama, dimana masyarakat dapat menikmati manfaatnya jika hitungan bulan saja fisiknya sudah banyak yang rusak," ujar Bahrul Ulum.
Lanjut ketua KNPI Kecamatan Jayanti," saya meminta pembangunan jalan paving blok tersebut diperbaiki kembali, saya yakin ini minim pengawasan dari dinas terkait, dengan hasil pembangunan desa saja jauh lebih baik dari hasil pembangunan yang diprogramkan oleh Perumahan dan pemukiman Provinsi Banten, sekelas anggaran provinsi Banten hasilnya memalukan," geram Ulum.
Bahrul ulum menjelaskan," pembangunan jalan paving blok itu ada 3 titik, yang dua titik ada di perumahan Taman Cikande yang sudah selesai kemudian di wilayah Desa Jayanti tepatnya di kampung Garahieum RT 18/08 satu titik, saya sebagai ketua KNPI Kecamatan Jayanti meminta fisik proyek paving blok agar di bongkar dan diperbaiki karena diduga ada beberapa indikasi yang mengurangi speak RAB yang sudah ada, terkait pemasangan uskup dan tipisnya pengamparan batu abu nya." Jelas ulum.
JUHRI Ketua RT Kampung Garahieum RT. 18/08 Desa Jayanti saat di konfirmasi dilokasi pembangunan jalan paving blok mengatakan, "kalau saya hanya sebagai yang punya wilayah saya, sering saya tanyakan kenapa papan proyek tidak di pasang dan saya meminta sistem koordinasinya seperti apa..?" jawaban dari si BELO, nanti kalau pekerjaan sudah beres semua kita bareng menghadap kepala Desa bersama orang kantor, RT dan RW ikut untuk koordinasinya.
"Kalau saya sebagai RT 18 yang mempunyai wilayah saja, termasuk papan proyek juga sering saya tanyakan kenapa tidak dipasang dan sistem koordinasinya seperti apa, jawab Belo nanti kalau pekerjaan sudah selesai semua kita RT/RW ikut menghadap ke kantor Desa, yang saya tau Seharusnya sebelum pekerjaan di bereskan dulu koordinasinya, karena kemarin juga warga complaint dan saya bingung harus menjawab apa." Ungkap juhri.
Redaksi xbi//.
