masukkan script iklan disini
CIANJUR,| xbintangindo.com
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengonfirmasikan 162 korban meninggal dunia akibat gempa merusak yang terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin. Data tersebut berdasarkan call center Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Para korban kini sudah dalam penanganan sejumlah rumah sakit yang ada di Cianjur.
Kata dia, para korban yang meninggal mayoritas merupakan anak-anak. Karena, kata dia, mereka sedang berada di bangunan madrasah saat musibah itu terjadi.
"Kemudian ada dua hingga tiga lokasi jalan terisolir, jalan nasional tapi dilaporkan sudah kembali normal, sekitar lima mobil yang terperangkap, tapi laporannya belum masuk apakah sudah terevakuasi atau belum," kata Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil mengatakan penanganan para korban gempa di Cianjur dilakukan di tiga rumah sakit, yakni RSUD Sayang Cianjur, RSUD Cimacan, dan RS Bhayangkara Polri Cianjur.
Menurutnya penanganan para korban diutamakan Saat ini di tangani rumah sakit wilayah lain seperti di Sukabumi atau Bandung guna menghindari penanganan medis di luar ruangan. Pasalnya di RSUD Cianjur para korban ditangani di tempat parkir menggunakan tenda untuk mengantisipasi gempa susulan.
"Di beberapa titik lokasi karena cuaca gelap, lampu mati, akses terputus, diduga masih ada warga yang hilang dan terperangkap ambruk, sehingga kami menduga jumlah korban akan bertambah dalam hitungan waktu," kata Ridwan Kamil.
Sejauh ini tercatat ada 2.345 unit rumah yang hancur dengan skala kerusakan mulai dari 60 persen hingga 100 persen. dan titik yang terdampak gempa luar biasa berada di Kecamatan Cugenang.
"Seluruh infrastruktur evakuasi sudah berdatangan, alat berat dari TNI dan polri sudah disiapkan, dapur umum sudah siap, akan disediakan titik pengungsian," ucap Ridwan Kamil.
Aliran listrik di Kabupaten Cianjur belum sepenuhnya pulih. dari tiga gardu PLN di Cianjur, hanya satu gardu yang bisa beroperasi.
"Kita optimalkan dalam 3 hari kerja aliran listrik akan kembali normal." Katanya.
"Kita optimalkan dalam 3 hari kerja aliran listrik akan kembali normal." Katanya.
Redaksi SBP//Hanapi.*