masukkan script iklan disini
Tangerang - suarabantenpost.com
Tak ada hujan maupun petir inilah yang menimpa nasip delapan ( 8 ) orang tua siswa siswi yang anaknya bersekolah di SMKN 6 Kota Tangerang yang beralamat di Jl AMD Manunggal X Kel Kedaung Wetan kecamatan Neglasari Kota Tangerang Senin 07/11/2022.
Kedelapan orang tua siswa ini harus mengelus dada, gegara anaknya hanya melihat ada keributan diluar sekolah pada saat pulang sekolah, keributan itu terjadi sekitar pukul 16.00 wib kurang lebih, akibat yang diterima, anaknya harus dikeluarkan oleh kepala sekolah antar lain
1.M. Fikri R
2.Arif muzadi
3.Batu dwi putra. A
4.Banaya
5.Brian kaisiepo
6.Cahyono
7.Arya winanta
8.Lutfi.
Dari informasi yang di dapat beberapa siswa, salah satunya berinisial K yang bersekolah di SMKN 6 Kota Tangerang, mengatakan awal terjadi keributan itu di dalam ruang sekolah, bermula salah satu siswa yang bernama Sahid ditegur oleh Dimas terkait masalah kedisiplinan dan kerapihan rambut, Sahid tidak terima ditegur oleh Dimas selaku Poltar ( Polisi Taruna ) yang di angkat oleh pihak sekolah, dan disitulah terjadi keributan didalam ruang kelas dan sempat pula di relai oleh guru ucapnya K.
Ditempat terpisah Royadi dan Istrinya salah satu orang tua dari siswa yang bernama M.Fikri Ramadhan kelas XII AP 1 saat diwawancarai oleh awak media dirinya mengatakan, ia mendapatkan surat panggilan dari sekolah terkait hal konsultasi siswa siswi dari pihak sekolah pada hari Rabu 02/11/22, pukul 10.00 untuk bertemu dengan Kesiswaan/Guru BK/Wali Kelas, terkait tata tertib melihat temennya berkelahi.
Masih bersama Royadi dan Istri nya dari hasil pertemuan dengan pihak sekolah, dirinya menyayangkan kepada pihak SMKN 6 Kota Tangerang yang tidak mempunyai kebijakan terhadap anaknya, hanya Gegara melihat ada keributan di luar sekolah, anaknya harus dikeluarkan, Yadi pun mempertanyakan kepada pihak sekolah kenapa anak saya yang harus keluar, sedangkan yang ribut sudah jelas antar Sahid dengan Dimas, Yadi dan istinya memohon kepada kepala sekolah agar anaknya tetap bisa bersekolah di SMKN 6, karena tinggal menunggu 5 bulan lagi untuk kelulusan, disini saya merasa kepala sekolah tidak adil terhadap anak saya ucap Yadi dan Isti sambil menangis dan mengelus dada.
Red Sbp/Abdi