pengurus ponpes DM Gandasari Desa Jayanti, Ustad Askolani Khotib.
Tangerang,| suarabantenpost.com
Kembali menuai perhatian publik. Sayangnya, kali ini bukan kabar baik, melainkan kabar buruk, telah terjadi penganiayaan terhadap murid PAUD yang diketahui pelaku masih ada ikatan adik salah satu pemilik pondok pesantren (DM).
Murid sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) mengalami luka memerah di sekitar wajahnya, korban asal kampung Dungus malang RT. 003/003 Desa Pasir Muncang Kecamatan Jayanti Kabupaten Tangerang Banten diduga menjadi korban penganiayaan oleh seorang oknum (HJ) dalam area pondok pesantren Daarul Mubtadiin yang beralamat kampung Gandasari RT.009/004 Desa Jayanti kecamatan Jayanti Kabupaten Tangerang. Rabu 16/11/22. Pukul 09.30 wib
Menurut saksi TJ yang hadir saat pihak Keluarga datang ke tempat anaknya menuntut ilmu PAUD MD menjelaskan, "Berawal kejadian saat korban MMA bersama 4 orang teman bermain ke halaman pondok pesantren Daarul Mubhtadiin (DM) diduga pelaku HJ, HJ merasa terganggu dengan perkataan 4 bocah, sepontan HJ mengejar 4 orang murid tersebut, dan salah satu korban MMA tertangkap dan aniaya sehingga korban mengalami luka bekas cakar dan lebam diduga akibat pukulan keras HJ." Ungkap TJ.
masukkan script iklan disini
Lanjut TJ," pelaku terkesan menantang pihak keluarga MMA, ” Silahkan saja laporkan saya tidak takut, Saya sudah meminta maaf ini.”kata TJ menirukan ucapan HJ.
Saat dikonfirmasi pihak kelurga mengatakan,” saya tidak terima dengan perlakuan oknum HJ kepada anak saya, dan saya akan melaporkan ke pihak yang berwajib.” Geram Muhamad Duni Hidayat selaku orang tua korban.
Masih dengan M.Duni Hidayat," Alhamdulillah laporan kami diterima oleh pihak kepolisian Polresta Tangerang unit PPA. Semoga saja pelaku penganiayaan anak saya segera diamankan polisi." Harapnya.
Ini hasil konfirmasi dan klarifikasi/hak jawab dari pengurus ponpes DM, Ustad Askolani Khotib.
Dirinya mengamini jika kejadian penganiayaannya dilingkungan ponpes namun tidak ada sangkutan pautnya dengan ponpes dan dirinya menginginkan agar nama ponpes Daarul Mubhtadi-in atau singkatan DM tidak dicantumkan dalam pemberitaan.
"Baik pak. Memang benar kejadiannya didalam lingkungan ponpes namun tidak ada sangkut pautnya dengan ponpes, ujar Ustad Askolani Khotib.
Lanjut Ustad Askolani Khotib," Terima kasih, Saya harap untuk menjaga Nama Baik Pendidikan Pondok Pesantren, mudah-mudahan dalam kasus ini Nama Pondok / Singkatan tidak di tampilkan lagi. Pihak pondok insya Allah bisa kooperatif.
Ipex SBP//.*