KOTA SERANG,| xbintangindo.com
Sejumlah orang tua murid di Kota Serang mengeluh karena tak bisa mengambil Buku Laporan Siswa (Raport) pada kenaikan kelas jelang tahun ajaran baru akibat belum melunasi tunggakan biaya pembelian seragam dan atribut sekolah tersebut, (Kamis, 22/06/2023).
Salahsatunya Isnawati, warga Kampung Kemanduran, Kelurahan Teritih, Kota Serang , orang tua murid kelas 1 di SDN Kewunen Walantaka Kota Serang yang masih menunggak sebesar Rp. 300 ribu dari total awal Rp. 700ribuan saat penerimaan siswa baru (PSB) tahun kemarin.
Dikatakannya, informasi soal pernyataan tak dibolehkannya raport kenaikan kelas tersebut telah diumumkan oleh Walikelas putrinya via WA Grup kemarin. "Katanya sih itu mah sudah keputusan sekolah, " ujar perempuan pedagang sayuran keliling dan buruh kasar cuci baju itu.
Mendampingi Isnawati ke SDN Kewunen, Nurhayati selaku Wali Guru kelas 1 mengatakan bahwa, dirinya tetap tak bisa memberikan raport siswa sebelum ada pelunasan sebab menunggaknya sudah cukup lama.
"Yang dicatat ini siswa yang belum lunas, ada 5 orang lagi. Tapi lainnya yang di contreng ini sudah lunas barusan, " katanya sembari menyodorkan sobekan kertas catatan kecil.
"Selain Anggi, ada juga jumlahnya sama. Tadi mau bayar Rp. 200 ribu tapi punten saya belum bisa kasihkan Rapotnya sebelum ada persetujuan dari Bendahara sekolah atau Kepala Sekolah dulu, " lanjut penjelasannya.
"Kitane durung ane jeh Bu Guru duite, premen kien? (Saya belum uangnya Bu Guru, bagaimana ini?) ," Timpal Isnawati kala itu.
"Silahkan coba saja dulu disampaikan ke Bu Marwiyah selaku Bendahara Sekolah, " Jawab Nurhayati.
Ditemui Bendahara Sekolah, Marwiyah di ruang perpustakaan, jurnalis sempat memohon jika orang tua siswa itu belum dapat membayar lunas dan berjanji akan segera melunasinya.
Dijawab Marwiyah, bahwa itu merupakan keputusan bersama pihak sekolah karena sudah berjalan 1 tahun ini.
"Udah sih nanti aja diambil nya, kan masih ada waktu sampai tanggal 17 Juli bulan depan, " jawabnya.
Ditanya mengenai rinciannya, Bendahara Sekolah menjelaskannya jika itu untuk pembelian pengadaan seragam dan atribut sekolah.
"Seragam Batik sekolah, batik Kota Serang, baju olahraga dan Atribut sekolah lainnya, " jelas Marwiyah.
Kembali memohon, saat ini Isnawati hanya memiliki uang sebesar Rp. 100ribu. Sempat saling memohon, akhirnya bendahara sekolah pun membolehkan dan memberikan kwitansi pembayaran namun dengan perjanjian agar tanggal 17 Juli nanti sudah harus lunas.
Hingga Rapot Siswa tersebut diberikan, informasi yang didapat jurnalis Kepala Sekolah SDN Kewunen saat itu sedang rapat di sekolah lainnya. (Adhisena)