• Jelajahi

    Copyright © Suara Banten Post
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Diduga Proyek Jalan Cidangkak-Desa Bandung Serang Tak Utamakan Kwalitas Hasil

    SUARA BANTEN POST
    Minggu, 18 Juni 2023, 12.41 WIB Last Updated 2023-06-18T05:41:32Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

    Tampak pada lantai dasar TPT tidak menggunakan adukan semen.


    SERANG, suarabantenpost.com  


    Bernilai anggaran Rp 379.400.000, proyek pembangunan Jalan Desa Bandung, di Kp Cidangkak RTRW 024/02, Desa Bandung, Kecamatan Bandung, Serang diduga sarat korupsi, terlihat dari kontraktor tidak mengutamakan kualitas hasil pada fisik pekerjaan.










    Pasalnya, dilokasi terlihat dari teknis pekerjaan yang tengah berlangsung saat ini, pengerjaan tembok penahan tanah (TPT) diduga tidak sesuai dalam pembangunan, seperti pengecoran, penyusunan batu pondasi, serta kualitas batu,pasir, dan jenis semen yang digunakan Merk Rajawali, serta pengadukan semen cor tidak menggunakan Molen (mesin pengaduk semen cor otomatis) sehingga kekuatan serta mutu TPT diduga tidak mempunyai kekuatan jangka panjang. 


    Dari papan informasi pekerjaan (PIP) tidak dijelaskan nya volume pembangunan Jalan Desa tersebut, seperti Panjang, Lebar dan Tinggi. 


    Dikonfirmasi, para pekerja berjumlah 8 orang mengaku mendapat upah dari borongan Rp 100.000 (seratus ribu rupiah) permeter berikut upah gali dari Kontraktor bernama Haji Aceng. 


    "Disini tidak ada mandor, adanya kerja bersama sama, kami disuruh kerja ya kerja, borongan permeter 100ribu sudah sama upah galian, untuk ukuran, panjang 200 meter kiri kanan, lebar 40, tinggi 75 cm," ujar Udin. 


    Sementara menurut Udin, pihak kontraktor tidak pernah datang meninjau kelapangan, "Tidak pernah datang bang, adapun katanya urusan dari Haji Aceng, yaitu pak Mumu sudah bersosialisasi ke pak Kepala Desa,  soal material, apa yang dikirim ya kami kerjakan, ya semen dan baru yang datang seperti ya kami kerja, kenapa ga pakai molen itu ya karena ga ada dikirim, soal kenapa penyusunan batu berjarak, itu kan banjir bang, banyak air, jadi disusun dulu batu baru nanti ditimpa semen cor," sambung Udin. 


    Hal tersebut pun ditanggapi Aktivis Senior, Amroji, " Terkait proyek itu, Saya bicara bukan karena saya warga disini, tapi memang, pembangunan jalan Desa itu tidak dikerjakan atau diawasi dengan baik, sehingga, Saya juga sempat ngontrol, artinya itu dikerjakan asal jadi, asal asalan, sehingga Saya menduga, pihak Kontraktor ingin meraup untung besar dengan kata lain, mengurangi daripada Kualitas serta mutu bangunan, juga diduga ini sarat Korupsi," pungkas Amroji. 


    Amroji melanjutkan, "Anggaran yang bersumber dari Negara melalui DTU-DAU-APBD Kabupaten Serang tersebut jangan sampai dibuat memperkaya diri, kita akan dorong ke pihak dinas terkait, seperti apa pengawasannya dalam hal ini," tegasnya. 


    Hingga berita ini dimuat, pihak media belum berhasil mengkonfirmasi pihak Kontraktor.(Hanapi)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini