Kab Tangerang - suarabantenpost.com
Derita pilu kini telah dirasakan kembali oleh siswa-siswi dan para dewan guru SDN Sukatani 2, melihat kondisi bangunan gedung sekolah dari beberapa ruang kelas yang rusak memprihatinkan dan kumuh, berlokasi dikampung Bunian, Desa Sukatani, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang-Banten. Sabtu 29 juli 2023
Pasalnya, beberapa ruang kelas yang sudah tidak difungsikan untuk Kegiatan Belajar Mengajar(KBM)oleh siswa-siswi dan para dewan guru, ironisnya dari bagian atap plafon yang beberapa tahun lalu sudah rusak dan rapuh, yang dikhawatirkan jika terlalu lama tidaktitah diperhatikan dan diperbaiki akan terjadi runtuh,dan mengakibatkan timbulnya kecelekaan pada saat proses kegiatan belajar mengajar.
Dilokasi awak media bertemu dengan tenaga pengajar dan diminta keterangannya, Mahdatul Nupus,M.PD biasa disapa ibu nupus selaku Kepala Sekolah(KEPSEK)SDN Sukatani 2, dirinya megatakan, dari semenjak awal datang saya menjabat Kepala Sekolah disini bulan Agustus tahun 2022,memang kondisi bangunannya sudah rusak parah dan sudah tidak difungsikan, ada 4 ruang kelas pak, terdiri dari ruang kelas 4,kelas 5,dan kelas 6 A dan kelas 6 B, termasuk gudang air juga sudah rusak dan sekarang kami fungsikan untuk menampung bangku dan meja belajar murid, juga kami fungsikan untuk menampung buku-buku yang sudah tidak dipakai. Katanya
Lanjut Nupus, Jumlah keseluruhan siswa-siswi disini lebih kurangnya ada 244 orang, serta jumlah guru ada 8 orang diantaranya.
Guru kls 1 (satu)
Guru kls 2 (satu)
Guru kls 3 (satu)
Guru kls 4 (satu)
Guru kls 5a (satu)
Guru kls 5b (satu)
Guru olahraga (satu)
Guru agama (satu)
Untuk itu kami berharap kepada Dinas Pendidikan maupun pemerintah Kabupaten Tangerang agar segera memperbaiki gedung sekolah kami yang rusak, karena kami dan siswa-siswi disini membutuhkan tempat ruang belajar mengajar yang nyaman, dan kami juga disini membutuhkan bangunan ruang Usaha Kesehatan Sekolah(UKS) serta ruang Perpustakaan, karena selama ini kami tidak mempunyai ruang-ruang tersebut. Terang Nupus
Hal demikian diungkapkan Nita Rismawaty salah satu gur di SDN Sukatani 2,semenjak awal saya disini dari tahun 2008 memang bangunan yang sekarang rusak sudah ada dan kondisinya saat itu masih terpakai,setelah 5 tahun kesini sekitar tahun 2017 bangunan sudah rusak,kemudian kami memustukan tidak memakai ruang kelas yang sudah rusak untuk Kegiatan Belajar Mengajar(KBM), karena kami khawatir akan terjadi runtuh pada atap plafon yang sudah rapuh. Ungkap Nita
Alhamdulillah selama ini untuk plafon yang sudah rapuh dan rusak ini pernah ada kejadian yang menimpah siapapun, tapi kalau melihat runtuhnya plafon itu sering, hanya untung saja anak-anak murid sedang tidak ada didalam ruangan, untuk itu kami mengunci memakai gembok masing- pintu ruang kelas. Pungkasnya
Andi Farma SBP//