Tangerang, suarabantenpost.com-
Baru saja di tutup total 1 bulan yang lalu toko yang menjual obat keras Golongan G Tramadol dan Exsimer di kabupaten Tangerang Banten, kini informasi 15 toko sudah mulai kembali menjual mengecer obat keras tersebut di kecamatan pasar Kemis dan kecamatan Rajeg.
Aktivis serang timur Wely Morgan saat bincang-bincang dengan awak media xbintangindo.com mengatakan jika ada 15 toko obat keras Golongan G Tramadol dan Exsimer sudah mulai menjual dan mengecer di wilayah kabupaten Tangerang Banten.
" Saya dapat informasi jika di wilayah kecamatan pasar Kemis dan kecamatan Rajeg kabupaten Tangerang Banten sebanyak 15 toko sudah mulai menjual dan mengecer kembali obat tramadol dan Exsimer." Kata Wely Morgan.
"Ketika saya ke lokasi yang diinformasikan saya menemukan 4 toko yang memang menjual obat keras tersebut, toko tersebut di wilayah kecamatan pasar Kemis dan kecamatan Rajeg, informasi nya koordinatonya pak Dani." Sambung Wely Morgan.
Lanjut Wely," saya melihat langsung pelayan toko obat tersebut sedang melayani pembeli yang rata-rata anak-anak muda." Jelasnya. Jumat 25/08/23.
Lain halnya dengan Amroji yang juga sebagai aktivis Banten, jika dirinya tidak menemukan toko obat keras Golongan G yang buka di wilayah pasar Kemis dan Rajeg.
"Saya kelokasi yang di informasikan tidak ada yang buka, namun informasi yang saya dapat bahwa pengurusnya ada kehawatiran." Ucap Amroji.
"Informasi kehawatiran pengurusnya pak Dani dari ketua LPK Yaperma, beliau komunikasi dengan Dani menanyakan " kenapa toko obat pada tutup..?" Jawab Dani "ada Amroji muter ke wilayah pasar Kemis dan Rajeg". Kata Amroji.
Amroji menambahkan jika koordinatornya Abu Jampang bekerja sama dengan Dani.
"Itu koordinatornya Abu Jampang bekerja sama dengan Dani." Ujar Amroji.
Dani saat dikonfirmasi wartawan xbintangindo.com terkait sudah mulainya toko obat keras Golongan G Tramadol dan Exsimer menjual dan mengecer di wilayah kecamatan pasar Kemis dan kecamatan Rajeg kabupaten Tangerang, sampai berita ini disiarkan Dani selaku pengurus belum dapat memberikan statementnya.
Begitu pula Abu Jampang yang diduga koordinatornya saat dikonfirmasi melalui via aplikasi WhatsApp belum dapat membalas pertanyaan wartawan.
Red SBP//.*
