.jpg)
Serang, suarabantenpost.com-
Sekolah adalah tempat menimba ilmu bagi anak-anak, sedangkan guru, pengganti orang tua mereka. Kenakalan murid dengan sewajarnya, seharusnya jadi suatu pertimbangan untuk mengeluarkan dari tempat dia menimba ilmu.
Sekolah Menengah Atas Negeri Cikande (SMANCik) terkenal dengan kualitasnya dalam dunia pendidikan, bahkan banyak alumni berprestasi.
Tapi kali ini lain lagi, orang tua inisial R merasakan kekecewaan yang sangat mendalam dari keputusan pihak sekolah yang dirasa tidak objektif, kenakalan anaknya di sekolah memang di akui, tapi tidak berurusan dengan kriminal, kok sekolah bisa tidak mempertimbangkan itu, ucap wely orang tua R.
" Saya sudah datang ke sekolah dan memohon kepada Kepsek dan guru" yang mengajar di SMAN Cikande agar dapat mempertimbangkan mengasih toleransi dan kebijaksanaan dari sekolah atas kesalahan putra saya dalam menimba ilmu, supaya dapat bersekolah " Kata wely.
Masih Wely, Alasan saya masih mempertahankan putra di SMAN Cikande, karena dia sudah kelas 2, tinggal 2 bulan lagi untuk kenaikan kelas 3, maka dari itu, saya memohon ke pihak sekolah agar putra saya bisa tetap sekolah sampai kelulusan, harapnya.
Hari ini tanggal 20 Oktober 2023, istri dan putra saya menceritakan kejadian di sekolah, ketika dia di sekolah sempat di panggil guru BP inisial AY , siapa yang nyuruh ke sekolah, putra saya jawab, disuruh bapak, guru BP malah berkata tak pantas, "orang tua kamu mengerti bahasa manusia tidak", ucap Wely meniru perkata anaknya.
Inisail R putra Wely berkata " Saya jadi terdiam, dengan ucapan guru BP Orang tua kamu mengerti bahasa manusia tidak ", hal itu say cerita ke orang tua, imbuhnya.
Saya sangat kecewa atas perkataan guru BP kepada anak saya, sampai segitu nya apakah tidak ada bahasa yang lain dan yang pantas untuk berkata ke pada anak didik nya, padahal AY guru BP, mengajar di SMAN Cikande mungkin pendidikan nya lebih tinggi tutur Wely.
Masih dengan Wely meminta kepada Dinas pendidikan agar segera menegur oknum guru BP inisial AY atas perkataan nya.
Sampai berita diterbitkan pihak sekolah belum dapat di konfirmasi.
Redaksi SBP//.*
