• Jelajahi

    Copyright © Suara Banten Post
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Dpw Lsm Komppi Laporkan Kepsek SMPN I Jawilan Terkait Dugaan KKN Pelaksanaan Anggaran Dana Bantuan Operasional Sekolah BOS Tahun 2020-2021 Ke Kejari Serang.

    SUARA BANTEN POST
    Selasa, 19 Desember 2023, 09.13 WIB Last Updated 2023-12-19T02:13:44Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini



    Kab Serang - suarabantenpost.com

    Lembaga Swadaya Masyarakat Koalisi Masyarakat Penggerak Perubahan Indonesia  (LSM KOMPPI) menyampaikan Laporan Pengaduan atas Adanya Dugaan Tindak Pidana Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) Pada Pelaksanaan Anggaran Dana BOS Tahun 2020-2021 di SMPN I Jawilan yang dianggarkan melalui Kementerian Pendidikan dan kebudayaan RI. Senin, 18 Desember 23.

    Menurut ketua DPW LSM KOMPPI Panji Abdillah, SE , mengatakan terkait dugaan yang dilaporkan ke Kejari Serang adalah adanya dugaan indikasi penyelewengan anggaran dan Laporan Pertanggung Jawaban Pengelolaan Anggaran Dana BOS yang di MarkUp serta penyalahgunaan wewenang dan jabatan yang dilakukan oleh Kepala Sekolah SMPN1 Jawilan Kabupaten Serang pada anggaran Tahun 2020-2021

    Untuk Diketahui Sekolah SMPN I Jawilan Kabupaten Serang mendapatkan alokasi Anggaran BOS melalui Kementerian Pendidikan dan kebudayaan RI, tahun 2020-2021, untuk  SMPN I Jawilan sebesar Rp.Rp. 1.898.600.000 untuk membiyai pelaksanaan Bantuan Operasional Sekolah ( BOS ).

    Adapun dugaan penyelewengan Anggaran Dana BOS yang di duga di lakukan oleh pihak terlapor yaitu diantaranya pada Alokasi Anggaran untuk
    1.kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Sekolah di tahun 2020 yang menghabiskan anggaran sebesar Rp. 162.800.000 dan ditahun 2021 menghabiskan anggaran sebesar Rp. 30.070.000, 2.Kegiatan Pembelajaran dan Ekstrakurikuler di tahun 2020 menghabiskan anggaran sebesar Rp. 81.136.000, 3.Langganan Daya dan Jasa di tahun 2020 menghabiskan anggaran sebesar Rp. 34.681.500,  4.Kegiatan Administrasi Kegiatan Sekolah di tahun 2020 menghabiskan anggaran sebesar Rp. 175.338.500 dan ditahun 2021 menghabiskan anggaran sebesar Rp. 46.850.000, 5. Kegiatan pembayaran honor di tahun 2020 menghabiskan anggaran sebesar Rp. 364.563.000 dan ditahun 2021 menghabiskan anggaran sebesar Rp. 116.850.000. Diduga kuat pada Alokasi Anggaran untuk kegiatan pelaksanaan BOS tersebut dan kegiatan lainnya di duga kuat banyak di Mark' Up

    Lanjut Panji penyelewengan Anggaran tersebut di duga kuat mengakibatkan kerugian keuangan negara sehingga kami anggap melenggar Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Sebagaimana Telah Diubah Dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001

    Pasal 2-3
    Pasal 2 “Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara, dipidana penjara dengan penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan denda paling sedikit Rp. 200.000.000 (dua ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp. 1.000.000.000 (satu milyar rupiah).

    Pasal 3 “Setiap orang yang yang dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi, menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara, dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan atau denda paling sedikit Rp. 50.000.000 (lima puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp. 1.000.000.000 (satu milyar rupiah).

    Untuk itu kami DPW LSM KOMPPI meminta kepada Kejari Serang, untuk segera menindak lanjuti Laporkan Pengaduan atas Adanya Dugaan Penyelewengan Anggaran Dana BOS yg mengarah ke Dugaan Tindak Pidana Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) Pada Pelaksanaan Anggaran Dana BOS Tahun 2020-2021 di SMPN I Jawilan dan serta segera membentuk Tim pencari fakta untuk melakukan pengumpulan data (Pulda) dan Pengumpulan bahan keterangan (Pulbaket) pada laporan tersebut.

    Red Sbp/Wan
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini