• Jelajahi

    Copyright © Suara Banten Post
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Kisah Pilu Perangkat Desa di Kabupaten Serang Disuruh Mundur jelang Lebaran dengan Gaji tak Diberikan

    SUARA BANTEN POST
    Selasa, 23 April 2024, 20.53 WIB Last Updated 2024-04-23T13:53:28Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini













    KABUPATEN SERANG, - suarabantenpost.com

    Momen kegembiraan Hari Raya Lebaran yang mestinya dirasakan seluruh lapisan masyarakat, justru menjadi kepiluan bagi Perangkat Desa di Desa Teras Kecamatan Carenang Kabupaten Serang, Banten.


    Kendati tidak adanya pemberian THR bagi perangkat desa dan tenaga honorer pada tahun ini, Pemkab Serang seakan membuat kebijakan kepada pemerintah desa untuk dapat memberikan penghasilan tetap, tunjangan dan insentif terhadap perangkat desa melalui Alokasi Dana Desa.


    Meskipun diketahui masih banyak yang belum menyelesaikan laporan RAPBDes tahun 2024, diinformasikan bahwa atas dasar jaminan Camat dan PJs Kepala Desa Teras, Fadil Hidayatullah akhirnya permohonan tersebut dicairkan.


    Seperti diungkapkan salah seorang staf desa,  Kusnadi, diketahui bahwa saat sebelum hari raya itu tidak semua perangkat desa tunjangannya dicairkan. Salahsatunya yakni dirinya selaku Kasi Kesejahteraan, juga beserta seluruh RT dan RW. 


    "Cuma saya saja yang tidak ditransfer, kalau staf yang lainnya ditransfer semua oleh Pak Maspano sekretaris desa berikut seluruh anggota BPD," ucap Kus kepada Jurnalis, (Senin, 22/04/2024).


    Lebih lanjut Kus merasa jika dirinya seakan dituding menambah beban bagi pemerintahan desa setempat. Ditambah pada beberapa bulan ini ia terus diminta agar segera mengundurkan diri.


    "Padahal, saya memang berencana akan mengundurkan diri setelah lebaran ini. Tapi kenapa suratnya malah disodorkan kepada saya beberapa kali. Sebab itu akhirnya saya tanda tangani, " ujarnya.


    "Informasi lainnya yang saya terima, alasan sebab saya belum membuat RAB pengisian RKP Desa untuk RAPBDes. Sedangkan saya juga tahu jika staf lainnya pun belum menyelesaikan, " lanjutnya.


    Kus sendiri menyadari jika selama ini, seluruh Pelaksanaan kegiatan di pemerintahan Desa Teras hanya menumpu dan dilakukan oleh Nano Maspano selaku Sekretaris Desa Teras. Terlebih lagi dalam hal pengelolaan anggaran keuangan pun turut diatur alias tidak difungsikan.


    "Bagaimana mau buat laporan RAB, draftnya saja dari dulunya Sekdes yang buatkan. Jangankan RAB, wong anggaran desa nya aja dipegang sama Sekdes semua Jeh," tutupnya.


    Sementara itu, dihubungi melalui sambungan telepon, Pjs Kepala Desa Teras Fadil Hidayatullah mengenai kondisi tersebut, dirinya mengatakan bahwa, telah menginstruksikan kepada Sekretaris Desa agar segera mencairkan Siltap ADD tahap 1 kepada Kus dan seluruh RT/RW agar tidak terjadi gejolak. 


    "Sudah saya sampaikan kepada Pak Maspano agar segera dicairkan. Tapi menurut Pak Sekdes Maspano nya tidak bisa dicairkan sebelum tugas pekerjaan Kusnadi itu diselesaikan," katanya.


    "Memang surat pengunduran dirinya sih sudah ditandatangani kang,.. per bulan Maret lalu. Tapi saya sudah meminta kepada Sekretaris untuk tetap mencairkan. Toh kasian juga jika hanya Kus saja yang tidak cair," imbuhnya.


    Sementara itu, mencoba menemui Sekretaris Desa di Kantor Desa Teras, sayangnya PJs Kades dan Sekdes sedang tak berada di kantor.


    "Kalau Pak Fadil adanya di Kantor Kecamatan. Kalau Pak Maspan tidak pernah kesini, ngantor nya dirumahnya terus Pak, " ungkap salah seorang staf bernama Ato.


    Ditemui Nano Maspano di kediamannya, Sekretaris Desa Teras itu mengaku jika memang benar dirinya hampir tidak pernah datang ke Kantor, namun begitu Nano Maspano mengakui bahwa semua tugas pekerjaan Desa Teras tetap diselesaikannya.


    "Saya juga keberatan bos sebenarnya mah..., tapi mau gimana lagi, saya juga kalau dulunya tidak ada perintah dari Pak Atta lurah mantan mah ga mau kayak begini. Capek lah boss sama aja," ucap Nano Maspano ketika berbincang santai di gubuk samping kediamannya itu.


    Nano Maspano mengatakan tak habis pikir jika Kusnadi bertindak seperti ini. Yang mana menurutnya, apapun pekerjaan di pemerintahan desa telah bertumpu padanya.


    "Yang kata boss tadi, kan saya mah tulang punggung, kalo mau buka-bukaan mah sedih juga boss, "ungkapnya.


    Bicara soal kondisi Kusnadi, belum lama ini dirinya pun berencana akan mentransfer uang siltap itu. Namun begitu, diketahui bahwa kondisi transaksi keuangan nya (IBC Desa Teras) telah kembali terblokir.


    "Malam Hari Raya itu memang kondisinya darurat Boss..., itu juga yang bisa terkirim cuma 6 perangkat desa berikut tunjangan PJs Kades dan seluruh anggota BPD doang, pas giliran RT RW mah udah keblokir lagi," lanjutnya.


    Nano Maspano pun menyadari jika kondisi pencairan tunjangan tersebut merupakan kesalahan. Yang mana secara prosedural tidak akan pernah bisa dicairkan sebelum mekanisme pelaporan RAPBDes 2024 belum dilaporkan.


    "Secara prosedur saya akui itu salah. Bahkan saya pun kepinginnya mah jangan dicairkan. Saya juga gak mau nanti disalahin," imbuhnya.


    Terakhir, mengenai hal ini Nano Maspano atau yang akrab biasa dipanggil Maspan itu menyerahkan kepada PJs Kepala Desa Teras yakni Fadil Hidayatullah untuk segera mengambil keputusan.


    "Saya mah sekarang terserah maunya pjs Kades aja Boss.., kalau Pak Fadil ada instruksi langsung kepada saya, insha Allah akan saya perjuangkan. Jangan lupa, sekalian itu Kusnadi nya suruh merapat kesini (menghadap Sekdes _ Red) agar semuanya tidak rancu. Toh pada dasarnya, wong setiap harinya juga Kusnadi mah biasanya di sini (Kediamannya _red)," tutupnya. (Adhisena)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    Sosial

    +