• Jelajahi

    Copyright © Suara Banten Post
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Dindikbud Prov Banten Melakukan Pendataan Diduga Cagar Budaya (ODCB) Ke Kota Cilegon Yaitu Rumdis EkS Walikota Cilegon

    SUARA BANTEN POST
    Selasa, 06 Agustus 2024, 11.08 WIB Last Updated 2024-08-06T04:08:16Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini





    Banten. Suarabantenpost.com Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten melalui Bidang Kebudayaan melakukan pendataan Objek Diduga Cagar Budaya (ODCB) di sejumlah wilayah Provinsi Banten, salah satu ODCB yang dilakukan pendataan adalah Gedung Rumah dinas Walikota Cilegon yang terletak di Jl. Jenderal Ahmad Yani, Jombang Wetan, Kec. Cilegon, Kota Cilegon, 



    Kepala Bidang Kebudayaan pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten Ina, menjelaskan Gedung Rumah dinas Walikota Cilegon merupakan bekas gedung kawedanan, sebagai kantor Asisten Residen Gubbels, hingga kini bangunan berarsitektur Eropa ini masih terpelihara dengan baik. Bangunan ini menjadi saksi atas tragedi berdarah “Geger Cilegon” yang terjadi pada tahun 1888, dipimpin oleh KH. Wasyid.



    “Rumah bergaya Eropa bercorak oud Holland atau Belanda Kuno ini menggunakan serambi yang disangga oleh tiang-tiang bergaya doria, sebuah gaya dengan bantalan di bagian atasnya berbentuk segi empat dan badan tiangnya dihiasi motif gerigi bertaut. Model bangunan rumah ini oleh V.I van de Wall disebut sebagai gaya echt Indisch atau gaya Hindia Belanda yang sebenarnya. Daun pintu dan jendela pada bangunan ini memiliki corak tersendiri berjenis jalousie window atau jendela yang disusun dari tumpukan kayu yang tertata rapi horizontal,” tuturnya.



    Ina menerangkan, denah bangunan ini berbentuk empat persegi panjang, menghadap kearah timur. Didepan bangunan utama terdapat bangunan berbentuk joglo (semacam tempat pertemuan) dengan empat tiang utama ditengah dan sepuluh tiang kecil yang menopang atap bersusun dua.



    Bangunan utama terdapat 5 terap anak tangga dibagian muka.Bagian serambi bangunan ini ditopang oleh 6 buah pilar berbentuk persegi empat berwarna putih,dua buah pilar dikiri dan kanan berbentuk pilaster (tiang semu). Dinding serambi berdaun jendela terbuat dari kayu berjenis jalosie window. Atap bangunan berbentuk limasan dengan konstruksi kayu. Gentingnya terbuat dari tembikar berwarna coklat, yang kini sudah diganti dengan genting berglasir,” jelasnya.



    Lebih lanjut Ina menjelaskan, pintu masuk bagian depan berukuran besar (tinggi 3 meter) berjumlah 4 buah, keempatnya merupakan pintu rangkap, artinya memiliki dua lapis daun pintu. Daun pintu rangkap pertama terbuat dari bahan kayu dengan hiasan potongan kayu susun kebawah (jalosie) dan seperempat bagian berbentuk panil biasa, daun pintu rangkap kedua terbagi kedalam 4 bagian, 3 panil teratas diberi kaca, sebuah panil yang terletak dibawah berbentuk panil kayu biasa.



    Pada bagian belakang bangunan ini terdapat halaman yang luas dan bangunan tambahan berbentuk barak. Bangunan yang disebelah kanan diperuntukkan untuk kantor, dan yang disebelah kiri diperuntukkan untuk garasi. Dibagian selatan terdapat bangunan yang digunakan sebagai kantor. Bentuk bangunan ini bujur sangkar, atap bangunan bergaya joglo,” pungkasnya. (ADV)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    Sosial

    +