Jakarta suarabantenpost.com Ketua Umum BPI KPNPA RI Tubagus Rahmad Sukendar Menerima perwakilan beberapa keluarga dari puluhan jamaah haji dan umroh yang berasal dari Propinsi Banten mengaku menjadi korban penipuan travel haji dan umroh pada tahun 2012 sd 2013
Menurut Munaroh dan Maesitoh yang mewakili puluhan korban penipuan menyampaikan kepada Tebe Sukendar bahwa ada puluhan jamaah lain nta yang dijanjikan dapat berangkat haji pada tahun 2012 dan 2013 tidak jadi berangkat dan uang mereka yang mencapai puluhan miliar hilang ditipu oknum pemilik travel haji
Menurut apa yang disampaikan ibu - ibu perwakilan dari korban penipuan umrah dan haji bahwa pemilik dari travel dan umroh tersebut milik tokoh agama berpengaruh di banten
Dalam kesempatan itu juga Maemunah (56) warga Kampung Sombeng, Desa Kaserangan, Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang meminta kepada Ketua Umum BPI KPNPA RI Tebe Sukendar dapat memberikan bantuan hukum dan membantu menjembatani dengan pemilik travel serta dapat menindak lanjuti kepada pihak Kepolisian terkait adanya penipuan terhadap jamaah umroh dan haji yang jumlah nya puluhan tersebut
Menurut Munaroh bahwa kasus penipuan umrah dan haji sempat mau dilaporkan ke Polda Banten namun atas inisiatif dari ustad di Serang banten agar masalah nya segera dibawa ke BPI KPNPA RI untuk bisa diselesaikan baik secara kekeluargaan maupun hukum pidana
Tebe Sukendar dalam menerima adanya permohonan bantuan dan perlindungan hukum dari perwakilan warga serang banten mengatakan, dari BPI KPNPA RI akan membantu penuh masalah ini dan dari BPI KPNPA RI sedang mengumpulkan data terkait pemberian uang kepada Travel Umroh dan Haji yang berdomisili di Jakarta
Jika benar ada penipuan maka BPI KPNPA RI Akan melaporkan kepada pihak Kepolisian terhadap nama nama yang sudah menerima Uang dari korban dijanjikan umroh dan haji ini
Apalagi menurut penjelasan dari pelapor bahwa pelaku setelah menerima uang langsung menghilang dan uang miliaran rupiah dari 100 orang jamaah pengajian. Tidak ada yang bertanggung jawab
“Ada 100 orang yang menjadi korban,” katanya.
Munaroh menjelaskan, 100 korban tersebut awalnya diperkenalkan tokoh masyarakat banten kepada perwakilan jamaah pada Oktober 2012 lalu. Korban dikenalkan kepada pelaku karena mempunyai perusahaan travel umrah. “Para korban ini dijanjikan akan berangkat pada April 2012 lalu,” ujarnya.
Namun nyatanya, meski telah memberikan uang hingga miliaran rupiah, para korban tersebut tak kunjung berangkat. Mereka kemudian terus mendesak kepada penangung jawab Umrah untuk bertanggungjawab. “Mereka ini (korban) ada yang sudah memberikan uang masing- masing Rp 30 juta, tapi tidak berangkat,” ungkap Munaroh
Karena merasa telah merekomendasikan 30 warga yang berasal dari Cilegon ,Cinangka dan Anyar, Kabupaten Serang tersebut, penanggung jawab umrah kemudian akan bertanggungjawab dengan memberangkatkan mereka ke Tanah Suci. Namun sd sekarang tahun 2024 “belum juga ada diberangkatkan sama bu hajah ,” ujar Munaroh.
(E Teguh Iman)