• Jelajahi

    Copyright © Suara Banten Post
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Mobil Pengakut Limbah Triplek di Salah Satu Perusahaan Yang Tidak Ada Pelang PT Maupun CV Di Kecamatan Jawilan di Soal Warga Setempat

    SUARA BANTEN POST
    Rabu, 25 September 2024, 12.51 WIB Last Updated 2024-09-25T05:51:06Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

    SERANG Suarabantenpost.com Pemuda Desa Bojot, Kecamatan Jawilan yang tergabung dari Kampung Caringin dan Kampung Pasir Sempur menyoal Mobil pengangkut limbah triplek yang melintasi di sore hari. Mereka mengaku geram terhadap Mobil pengangkut Limbah triplek yang diketahui dari salah satu perusahan di Desa Bojot itu, pasalnya seolah tidak perduli dengan keselamatan anak-anak yang sedang berlalu lalang bermain.



    Saat awak media bersama pemuda di kedua kampung tersebut melakukan Investigasi di lokasi pembuangan limbah teriplek tepatnya pada Minggu (22/9/2024) Pukul 21:30 WIB, terlihat pengolahan pembakaran tidak memiliki tempat khusus semacam bak tembok yang di buat untuk pembakaran agar api tidak merambat kehutan atau kebun sekitar. Hal ini tentunya dikawatirkan berakibat fatal karena bahan material mudah terbakar.



    Enday selaku Aktivis Lingkungan didaerah itu mempertanyakan ijin lokasi pembuangan dari Bojot ke Desa Cemplang termasuk dari pihak Dinas terkait. Karena, kata dia, melihat lokasi pembakaran berdekatan dengan tempat pendidikan atau sekolah yang dapat mengganggu aktifitas belajar akibat Kepulan asap tebal dari pembakaran.



    “Saya selaku Aktivis jelas mempertanyakan atas dasar apa membuang limbah di situ, apakah sudah kepala desa setempat dalam hal ini Desa Cemplang mengantongi ijin dari dinas terkait parahnya lokasi pembakaran itu pun berdekatan dengan sekolah, jelas dikhawatirkan bisa mengganggu anak-anak yang sedang menimba ilmu,” tegasnya.



    Di sisi lain, Saepi, Humas Pemuda Pancasila Kecamatan Jawilan mengecam keras atas Lalu-lalang mobil Dum truck pengangkut limbah triplek di jalan poros desa saat sore hari ini. Ia mengaku geram atas tindakan pihak perusahan yang tidak berkoordinasi terlebih dahulu terhadap masyarakat sekitar padahal tingkat bahayanya cukup tinggi.



    “Jelas kami kecewa atas tindakan pihak perusahan yang tidak mau berkoordinasi terlebih dahulu kepada masyrakat sekitar. Melihat aktivitas ini ngeri juga karena di jam-jam sore kan, banyak anak-anak yang bermain sepeda yah, namanya jalan desa, kami khawatir terjadi hal-hal yang tidak dinginkan terjadi,” tukasnya.



    Sementara itu, salah satu warga yang perkebunannya tidak jauh dari lokasi, merasa terganggu akibat kepulan asam pekat dari pembakaran limbah triplek karena membuat sesak pernapasan, apalagi dengan waktu yang lama jelas berbahaya bagi kesehatan.



    “Ya, kalau terganggu iya pak, apalagi pas dibakar asap tebal sampe ke kebun saya, kadang napas saya pun sesak. Untuk itu kami mohon kepada aparat setempat agar menindak lokasi Pembakaran tersebut,” kata Warga yang minta namanya tidak disebutkan kepada Awak Media.



    Sebelum berita ini dimuat, Awak Media masih mencoba mengkonfirmasi pihak-pihak terkait.(Red) Dikutip. Dari Tintakita

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    Sosial

    +