Serang Suarabantenpost.com Dianggap kerap bermasalah dan gagap terhadap awak media sejak menjabat, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Serang diminta segera mencopot Kepala Sekolah SMPN 1 Kota Serang. Bahkan, berulang kali setiap awak media meminta klarifikasi dan konfirmasi mengenai berbagai permasalahan yang terjadi, kepala sekolah enggan berkomentar dan terkesan menghindar.
Sebelumnya diberitakan, biaya pembelian seragam sekolah para siswa/siswi SMPN 1 Kota Serang diduga kemahalan. Pasalnya, harga yang dikenakan lebih mahal dua kali lipat dari pasaran.
Berikut harga seragam yang ditetapkan SMPN 1 Kota Serang
Baju putih biru (1 set) sebesar Rp255.000
Baju Batik SMPN1 Kota Serang Rp170.000
Baju batik Kota Serang Rp125.000
Celana/Rok Putih Rp150.000
Celana/Rok Hitam Rp150.000
Baju Pramuka (1 set) Rp285.000
Baju Muslim atasan Rp175.000
Baju olahraga (1 set ) Rp175.000
Atribut SMPN 1 Rp75.000.
Namun, hingga saat ini Kepala SMPN 1 Kota Serang tidak dapat ditemui meski berada di sekolah, dan enggan berkomentar ketika dikonfirmasi melalui seluler.
Diketahui, sejak menjabat tahun 2023 lalu, berbagai persoalan kerap terjadi. Mulai sejak persoalan kuota Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), siswa belajar di lantai, biaya sewa kantin, hingga kemahalan biaya seragam, Kepala SMPN 1 Kota Serang tidak sekalipun dapat memberikan keterangan terhadap awak media. Bahkan terkesan menghindar ketika dikonfirmasi, baik di sekolah maupun melalui seluler.
Menanggapi hal itu, salah seorang aktivis di Kota Serang, Markani yang kerap disapa Black mengatakan, sebagai Kepala Sekolah SMPN 1 yang merupakan sekolah favorit, seharusnya dapat lebih terbuka dan transparan, serta bertanggungjawab terhadap setiap dugaan persoalan yang terjadi.
"Harusnya kan sebagai orang nomor satu di sekolah, dapat bertanggungjawab dan menjadi garda terdepan setiap ada dugaan permasalahan. Bukan menghindar seperti ini," ujarnya, Senin (07/10/2024).
Menurut Black, jika memang tidak ada persoalan, seharusnya Kepala Sekolah mau memberikan klarifikasi kepada awak media, sehingga pembaca dan masyarakat bisa tahu alasan dari pihak sekolah atas setiap dugaan permasalahan yang terjadi.
"Jika tidak bisa klarifikasi, ini menguatkan dugaan permasalahan itu. Apalagi sapi tidak bisa memberikan alasan, ini harus menjadi perhatian semua pihak," ungkapnya.
Untuk itu, Black meminta agar Kepala Dindikbud Kota Serang mengevaluasi kembali kinerja Kepala SMPN 1 Kota Serang, sebab, dugaan permasalahan ini bukan kali pertama, jadi harus ada tindakan tegas.
"Sebaiknya Dindikbud Kota Serang menindak tegas dengan mengganti Kepala SMPN 1 Kota Serang karena diduga kuat tidak mampu memimpin sekolah menjadi lebih baik," tegasnya.
Jika dibiarkan, lanjut Black. Ia khawatir akan mencoreng dunia pendidikan di Kota apalagi SMPN 1 Kota Serang merupakan salah satu sekolah favorit.
"Jangan sampai merusak nama baik sekolah favorit. Jadi harus segera ditindak tegas, jangan dibiarkan," ungkapnya.
(Dedmor)