Suarabantenpost.com LEBAK, Luar biasa, para pengelola emas diduga ilegal dengan mengunakan alat gelundung dan merendam lumpur emas denga cairan kimia berbahaya sepertinya luput dari penanganan hukum, Seolah mereka kebal terhadap hukum di republik ini, mereka masih menjalankan usaha ilegalnya tanpa rasa takut tererat oleh hukum.
Diantara para pelaku pengolahan emas ilegal tersebut, dari data yang berhasil redaksi himpun, ada sekitar lima orang pengusaha yang masih menalankan aktivitasnya, tentunya di belakang meeka diduga kuat ada big bos yang menadi pemodal, penyedia bahan kimia sekaligus pembeli emas hasil pengolahan ilegal tersebut.
Dari hasil investigasi, serta wawancara yang dilakukan secara random dengan masyarakat sekitar lokasi, di urutan pertama muncul nama H. Pa.i, pengusaha dari Kecamatan Malingping ini berperan sebagai peyedia bahan kimia, merangkap pemodal utama sekaligus penampung emas hasil olahan.
Lalu ada saudara Yondar, pengusaha gelundung dengan skala besar, Dia memiliki pengolahan glundung emas di kampung situmulya kecamatan cibeber, lalu ada nama lainnya, yakni Pian alias Sorpid juga memiliki loksi gelundung dan tempat pemurnian emas skala besar, dan H Adng dan ibu Peti yang berperan sebagai penadah.
Dikonirmasi melaluiu sambungan telponnya, Pemasok bahan kimia bagi para pengolah emas diduga ilegal,, pengusaha ini mengatakan jika usahanya menjual bahan kimia tersebut dilakukannya secara legal.
“Usaha saya menjual bahan kimia ini ada ijinnya” katanya tanpa menelaskan ijin seperti apa yang dimiliki.
Sementara, Yondar sang juragan pemilik pengolahan dan pemurnian emas skala besar, no watsapp nya selalu nampak ceklis, mungkin san juragan ini sedang sibuk di lokasi pemurnian emasnya.’
Diberitakan sebelumnya, Polda Banten melalui DIrektorat Kriminal Khusus melakukan sweeping dan berhasil menggiring puluhan warga pelaku pengolahan dan pemurnian emas di daerah lebak selatan tepatnya di daerah Kecamatabn Cibeber dan sekitarnya untuk dilakukan pemeriksaan.
Penangkapan puluhan warga tersebut sempat menimbulkan polemik di masyarakat, mengingat pada proses penangkapan para pengusaha pemurnian emas ilegal tersebut terkesan tebang pilih,(red)
