BANTEN, Suarabantenpost.com Penangkapan pengusaha pengolahan emas tradisional di tanah adat Kasepuhan Cisitu oleh Bagian Kriminal Khusus Polda Banten beberapa waktu lalau menuai kritik dari berbagai kalangan, lantaran pada faktanya, penangkapan terhadap warga yang mengolah emas dengan cara tradisional tersebut terkesan tebang pilih.
Menurut salahsatu sumber yang namanya wanti-wanti agar tidak dipublis, (redaksi berhak menyamarkan narasumber puluhan warga yang berasal dari Cisitu dan Cikidang Kabupaten Lebak digiring ke Mapolda Banten oleh Direktorat Kriminal Khusus merupakan para pengelola emas tradisional dengan skala kecil.
Artinya, lanjut Sumber, mereka melakukan pengolahan emas tersebut hanya untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan.
“Mereka yang digiring ke Mapolda Banten bisa dikatagorikan warga yang melakukan pengolahan emas dalam skala hanya untuk memenuhi kebuituhan hidup sehari-hari” kata sumber. Senin (20/1/25)
Lebih jauh sumber juga mengatakan, jika ada beberapa pengusaha dengan skala pengolahan besar bahkan memiliki lobang emas sendiri sepertinya luput dari perhatian tim Krimsus Polda Banten.
“Saya heran, ko bisa pengusaha dengan sekala besar, bahkan pengusaha yang berasal dari Cikidang tersebut yang menyediakan bahan kimia, modal, dan juga penampung hasil tambangnya, namun sepertinya luput dari perhatian tim Krimsus Polda Banten” ucap Sumber.
Atas keadilan tersebut, sumber yang berasal dari CiSitu ini berharap, agar hukum ditegakan seadil-adilnya tanpa tebang pilih.
“Kalau mau di proses, ya proses dong semuanya sesuai dengan aturan hukum yang berlaku, jangan hanya memproses segelintir warga yang mempunyai pengolahan emas skala kecil” kata sumber lagi
Sampai berita ini di[ublish, kantor berita suarabantenpost.com masih berupaya untuk melakukan konirmasi kepada pihak-pihak yang terkait dengan adanya polemik seputar penangkapan pengusaha pengolahan diduga ilegal oleh Polda Banten. (red)
