Lebak Suarabantenpost.com Masyarakat Kampung Cilengsir, RT 002/009 Desa Cikamunding, kini tengah diliputi amarah atas dugaan permainan kotor yang dilakukan oleh Kepala Desa Yayan Hendayana dalam pengukuran dan pembayaran lahan untuk akses jalan menuju Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM).
Warga menuding bahwa proses pengukuran dilakukan secara diam-diam tanpa pemberitahuan kepada pemilik lahan. Lebih parah lagi, harga yang ditawarkan pun penuh dengan kejanggalan, seolah ada pihak yang ingin mengambil keuntungan di balik proyek ini.
*"Kami tidak pernah diberi tahu! Tiba-tiba lahan kami diukur dan harga ditentukan sepihak! Kami bukan orang bodoh yang bisa dibohongi begitu saja,"* geram salah seorang warga yang enggan disebut namanya.
Kemarahan warga pun memuncak setelah berkali-kali meminta penjelasan, tetapi Kepala Desa Yayan Hendayana justru bungkam dan terkesan mengabaikan. Sikap ini semakin memperkuat dugaan bahwa ada konspirasi yang merugikan masyarakat.
Merasa dipermainkan, warga akhirnya menggandeng Lembaga Bantuan Hukum dan Organisasi Masyarakat GRIB JAYA untuk mengusut kasus ini sampai tuntas. Dalam musyawarah yang digelar, warga sepakat memberikan kuasa penuh kepada kedua lembaga tersebut guna memperjuangkan hak mereka.
Panglima Banten Selatan, Ujang Hermawansyah, menegaskan bahwa kasus ini tidak bisa dibiarkan begitu saja.
*"Kami melihat ada indikasi kuat penyalahgunaan wewenang dan kepentingan pribadi yang dimainkan. Ini bukan sekadar soal administrasi, ini soal keadilan bagi masyarakat yang ditindas!"* tegasnya dengan nada geram.
Masyarakat menuntut agar Kepala Desa Yayan Hendayana segera memberikan klarifikasi dan membatalkan keputusan yang merugikan warga. Jika tidak, warga tidak segan-segan membawa kasus ini ke jalur hukum.
*"Kami tidak akan tinggal diam! Jika kepala desa terus bermain kotor, kami pastikan dia akan berhadapan dengan hukum!"* ancam salah satu tokoh masyarakat.
Kini, masyarakat menunggu langkah tegas dari pihak berwenang untuk mengusut dugaan skandal ini. Jika tidak ada tindakan segera, bukan tidak mungkin aksi lebih besar akan dilakukan oleh warga yang sudah kehilangan kesabaran!(Red SBP)
